Oleh: Mohammad Hasyim*
Bismillahirrahmanirrahim

      Demi Allah dunia ini hanya sementara. Setiap insan yang hidup di dunia akan mati. Maka sepatutnyalah kita bertanya sudah siapkah bekal kita untuk kehidupan kelak nan kekal?

       Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam mengingatkan: “Orang yang pandai itu ialah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya kemudian berangan-angan kosong kepada Allah.” (HR.Tirmidzi)

       Di antara sebaik-baiknya bekal untuk kehidupan setelah mati adalah membangun masjid. Masjid merupakan tempat terpancarnya syiar Islam dan iman; kebersamaan kaum muslimin dalam sholat jama’ah; tempat untuk mengagungkan nama Allah dalam sujud dan ruku; madrasah bagi kaum muslimin; serta majelis-majelis ilmu di dalamnya.

       Alangkah besar pahala orang yang turut andil membangun masjid. Ia akan menjadi sebab tercapainya amalan-amalan yang agung. Amalannya dicatat sebagai sedekah jariyah, yang pahalanya terus mengalir, meski ia sudah tinggal di alam kubur.

       Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mensabdakan kabar gembira. “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim No. 1631)

       Dalam hadits lain disinggung lebih spesifik lagi di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mensabdakan. “Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf Alquran yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani).

       Dalam fatwa Lajnah Daimah (6/237) dijelaskan, “Mendermakan harta untuk pembangunan masjid atau patungan dalam membagun masjid, termasuk sedekah jariyah. Bagi mereka yang mendermakan dan meniatkan untuk tujuan bangun masjid, bila tulus ikhlas niat Anda, maka ini termasuk perbuatan yang mulia.” (Fatwa Lajnah Daimah (6/237), dikutip dari Islamqa.com).

       Masjid adalah tempat yang paling Allah senangi di muka bumi ini. Maka sebagaimana Allah amat mencintai masjid, sudah barang tentu Allah amat ridho dengan hamba-Nya yang bermurah hati menyisihkan harta atau jerih payahnya untuk membangun masjid.

       Bagaimana bentuk andil dalam membangun masjid? Syaikh Abdulmuhsin Al‘abbad hafizhahullah, saat mengajar pelajaran Sunan An Nasai menjelaskan bahwa membangun masjid ada dua macam cara:[1]

       Pertama: Membangun langsung dengan tangannya sendiri / tenaganya.

       Kedua: Membangun dengan hartanya, yakni dengan mendermakan hartanya untuk membangun masjid.

       Orang yang menempuh dua cara ini, masuk dalam keutamaan yang disebut dalam hadits di atas.

       Dalam riwayat lain disebutkan: ”Barangsiapa membangun masjid karena Allah walaupun hanya seukuran tempat burung bertelur, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga…” (HR. An Nasai).

       Artinya sekecil apapun andil Anda; yakni berupa harta maupun tenaga (suka rela) dalam membangun masjid, Anda akan mendapatkan ganjaran ini.

       Lihatlah betapa maha pemurahnya Allah kepada hamba-Nya yang beramal sholih. Meski tak seberapa andilnya dalam membangun masjid, namun Allah tidak menyia-nyiakannya. Yang dilihat adalah tulus niatnya untuk berbuat baik, meski nominal uang yang ia mampu untuk didermakan tak seberapa.

       Syaikh ‘Ustaimin rahimahullah pernah ditanya tentang sekelompok orang yang patungan untuk membangun masjid, apakah setiap dari mereka mendapatkan pahala membangun masjid? Atau karena patungan pahalanya menjadi berkurang?

Allah berfirman dalam QS. Al Zalzalah: 4 yakni: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya” (QS. Al Zalzalah : 7).***

*Penulis adalah Humas DKM Baitul Izzah

MOHON

DO’A & DUKUNGANNYA

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

Sedang Berikhtiar Memperluas Bangunan Masjid agar Lebih Lapang, Nyaman dan Representatif

BANTUAN DAPAT DISALURKAN KE

BANK SYARIAH MANDIRI

NO REK 7130906383

A/N PROYEK PENGEMBANGAN MBI