Oleh: Jatiman*
Bismillahirrahmnirrahim

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 216:

كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ۬ لَّكُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٢١٦

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS. 2:216)

Ini merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah SWT bagi kaum Muslimin agar mereka (kaum kafir, musyrikin) menghentikan kejahatan musuh di wilayah Islam.

Imam Az Zuhri rahimahullah menjelaskan: “Jihad itu wajib bagi setiap individu, baik yang berada dalam peperangan maupun sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang duduk, apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan; jika diminta untuk berperang, maka ia harus maju berperang dan jika tdk dibutuhkan, maka hendaklah ia tetap di tempat (tidak ikut).”

Berkenaan dengan hal tersebut, Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Oleh karena itu dalam hadits shohih disebutkan, ‘Barangsiapa meninggal dunia sedang ia tidak pernah ikut berperang dan ia juga tidak pernah berniat utk berperang, maka ia meninggal dunia dlm keadaan jahiliyah (Muttafaq 'alaih).’”

Dan Rasulullah SAW bersabda pada waktu fathu Makkah: "Tidak ada hijrah setelah fathu Makkah, akan tetapi yang ada adalah jihad dan niat baik. Bila kalian diminta untuk maju perang, maka majulah! (Muttafaq 'alaih).”

Firman Allah SWT: "Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci." Maksudnya sangat berat dan menyulitkan kalian, karena berperang akan mengakibatkan kematian atau luka-luka, di samping kesulitan dalam perjalanan serta keberanian menghadapi musuh.”

Selanjutnya Allah Ta'ala berfirman: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu sangat baik bagi kamu." Karena peperangan itu membawa kemenangan dan keberuntungan atas musuh, penguasaan atas negeri, harta benda, wanita dan anak-anak mereka.

Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman: “Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu sangat buruk bagi kamu.” Artinya ayat ini bersifat umum dan menyangkut berbagai hal. Bisa saja seseorang menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu tidak mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan baginya. Sebaliknya saat seseorang membenci sesuatu, semisal berperang, padahal itu bermaslahat dalam mempertahankan jatuhnya negeri dan pemerintahan ke tangan musuh.

Kemudian Allah Ta’ala berfirman: “Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” Artinya Allah Ta’ala lebih mengetahui akibat dari segala sesuatu dan memberitahukan bahwa dalam peperangan itu terdapat kebaikan bagi kalian di dunia maupun akhirat.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin, sesungguhnya semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang beriman. Jika ia dianugrahi nikmat ia bersyukur dan itu baik baginya , jika ia tertimpa musibah ia bersabar maka itu baik baginya.” (HR. Muslim 2999).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Allah yang ada dalam musibah itu tidak lain seperti halnya nikmat Allah yang ada dalam kesenangan, niscaya hati dan lisannya akan selalu sibuk untuk mensyukurinya.”***

 

*Penulis adalah Pengurus DKM Baitul Izzah

 

Renungan Jumat Ini

Diterbitkan Oleh:

DEWAN

KEMAKMURAN

MASJID

BAITUL IZZAH

Sektor Melati Blok D4

Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id

email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah