Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirrahmanirrahim

Jagat politik dalam dua pekan terakhir ini digemparkan dengan ulah seorang wanita tua yang membuat pengakuan mengejutkan karena mengaku dikeroyok sampai bonyok, tetapi belakangan membuat pengakuan yang tak kalah menghebohkan: ternyata kasus penganiayaan itu hanya karangan saja alias bohong!

Bohong dalam konstelasi politik yang kian memanas menjelang Pemilu 2019 tidak saja menyesatkan, tetapi juga dapat menghancurkan karena akan mengakibatkan benturan hebat di antara kelompok-kelompok yang terlibat dalam kontestasi politik.

Oleh sebab itu Islam mengajarkan untuk selalu jujur dan tidak berbohong. Bohong, atau yang dikenal dengan istilah hoax, hanya akan melahirkan kebohongan yang baru. Begitu seterusnya. Dan lebih jauh lagi Islam menilai perbuatan bohong menjadi sebab utama lahirnya berbagai bentuk kerendahan dan kejelekan.

Karena sifatnya yang merusak, maka Islam melarang perbuatan bohong. Dan berbohong digolongkan ke dalam dosa besar, sebagaimana diharamkan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’min Ayat 28:

 

وَقَالَ رَجُلٌ۬ مُّؤۡمِنٌ۬ مِّنۡ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ يَكۡتُمُ إِيمَـٰنَهُ ۥۤ أَتَقۡتُلُونَ رَجُلاً أَن يَقُولَ رَبِّىَ ٱللَّهُ وَقَدۡ جَآءَكُم بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ مِن رَّبِّكُمۡۖ وَإِن يَكُ ڪَـٰذِبً۬ا فَعَلَيۡهِ كَذِبُهُ ۥۖ وَإِن يَكُ صَادِقً۬ا يُصِبۡكُم بَعۡضُ ٱلَّذِى يَعِدُكُمۡۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٌ۬ كَذَّابٌ۬ (٢٨

            “Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir’aun yang menyembunyikan imannya berkata: ‘Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan Tuhanku adalah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu.’ Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (QS. 40:28)

            Firman Allah ini mengingatkan bahwa kita jangan sampai menjadi pendusta karena Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang pendusta. Oleh sebab itulah perbuatan dusta harus dihindari karena dilarang oleh agama dan bahkan Allah akan melaknat orang-orang yang berdusta, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat Ayat 61:

 

فَمَنۡ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ فَقُلۡ تَعَالَوۡاْ نَدۡعُ أَبۡنَآءَنَا وَأَبۡنَآءَكُمۡ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمۡ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمۡ ثُمَّ نَبۡتَہِلۡ فَنَجۡعَل لَّعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلۡڪَـٰذِبِينَ (٦١

            Siapa yang membantahmu tentang kisah 'Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. 3:61)

            Kita harus percaya bahwa Allah SWT kelak akan memintai pertanggung-jawaban terhadap apa yang kita lakukan, baik yang kita ucapkan, kita dengarkan ataupun yang kita lihat, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra Ayat 36:

وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ‌ۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولاً۬ (٣٦

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguh-nya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta per-tanggungan jawabnya.(QS. 17:36)

Atas dasar itulah maka kita tentu harus menjaga wasiat dari Nabi Besar Muhammad SAW agar kaum Muslimin senantiasa berpegang teguh pada kejujuran dan membuang jauh sifat pembohong.

Dalam hadits beliau bersabda: “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan kepada Surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan mengantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong. (HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah pernah pula bersabda: “Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat. (HR. Bukhari dan Muslim).***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah

Renungan Jumat Ini Diterbitkan Oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

 

Sektor Melati Blok D4 Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah