Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirrahmanirrahim

Ketika bencana gempa bumi mengguncang Nusa Tenggara Barat, kemudian disusul dengan gempa di Sulawesi Tengah dan bahkan diperparah lagi dengan gelombang tsunami, kita patut bertanya apakah gerangan di balik rangkaian musibah yang bertubi-tubi ini?

Karena kita yakin, Allah Maha Kuasa, sehingga apapun yang terjadi di muka bumi ini tentu atas kehendak-Nya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Buruj Ayat 16:

فَعَّالٌ۬ لِّمَا يُرِيدُ (١٦

            (Allah) Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (22:16).

            Kita pun semakin cemas, ketika berita-berita di televisi maupun di timeline media sosial berseliweran kabar bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih kuat dan dashyat di wilayah Pulau Jawa! Masya Allah..

            Kita tentu percaya  bahwa bencana tidak datang tiba-tiba: ada sebab-musabab yang mungkin juga bencana itu datang akibat ulah manusia, sebagaimana difirmankan Allah dalam QS. Ar-Rum Ayat 41:

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِى ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِى عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ (٤١

            “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena tangan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagiaan dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (30:41).

            Jadi dari firman Allah ini kita bisa menukil pelajaran bahwa tidak semata-mata Allah menurunkan azab selain untuk mengingatkan umatnya agar kita kembali ke jalan Allah SWT.

            Lantas bagaimana caranya agar kita terhindar atau bisa berlindung kepada Allah SWT dari musibah yang akan datang? Nabi Muhammad SAW mengajarkan: bersedekahlah!

            Sedekah mengandung arti pemberian dari seorang Muslim kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pemberian itu bisa berupa barang, jasa atau berkaitan dengan suatu aktivitas manusia untuk manusia lain.[1]

            Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Imam Baihaqi).

            Diriwayatkan zaman dahulu kala di sebuah negeri ada seorang pedagang sukses yang terkenal sholeh dan berjiwa sosial. Namanya Tuan Tajir. Tempat usaha dan tempat tinggalnya lebih dari satu. Usahanya adalah berdagang barang-barang antik mewah dan jual beli rumah.[2]

Di negerinya, penduduk mengenalnya sebagai orang yang selalu menjaga sholat lima waktu berjamaah tepat waktu di masjid, berkawan dengan dengan orang-orang sholeh, ramah pada setiap orang, dan senang membantu baik saudara dekat, saudara jauh maupun orang lain yang bukan saudara.

Suatu hari, datanglah seorang ulama bernama Syeikh Mukhtar bersilaturahmi ke rumahnya. Setelah mengobrol membicarakan berbagai hal termasuk masalah keagamaan, Tuan Tajir meminta dido’akan oleh Syeikh Mukhtar agar dirinya terhindar dari musibah—sebagaimana dialami oleh rekan bisnisnya yang dirampok kawanan penyamun.

Pada kesempatan silaturahmi itu, Syeikh Mukhtar mengungkapkan maksud dan tujuan kedatangannya, yang mengharapkan bantuan Tuan Tajir untuk membeli satu-satunya rumah yang dimilikinya seharga 50 dinar karena uangnya akan digunakan untuk membiayai pendidikan anaknya. Namun Tuan Tajir menolak meskipun baru mendapatkan keuntungan 350 dinar.

Beberapa bulan kemudian, penduduk negeri itu dikagetkan dengan berita Tuan Tajir menderita sakit yang cukup parah dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit yang menelan biaya sebesar 50 dinar. Musibah berlanjut, anak Tuan Tajir kecelakaan dan barang dagangannya hilang.

Kisah ini menggambarkan bagaimana Tuan Tajir menolak bersedekah dengan membantu membeli rumah Syeikh Mukhtar senilai 50 dinar padahal dia sudah mendapatkan keuntungan bisnis 350 dinar. Sesungguhnya sedekah itu bisa membuat dirinya terhindar dari musibah, sebagaimana hadits riwayat HR. Thabrani:

 “Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR Thabrani).***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah



[1] http://blog.wakafquran.org/arti-sedekah-dan-keutamaannya-berdasarkan-al-quran-serta-hadist-nabi/

[2]http://m.hidayatullah.com/read/2012/05/31/4177/bersedekalah-agar-terhindar-dari-musibah.html

Renungan Jumat Ini Diterbitkan Oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

 

Sektor Melati Blok D4 Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah