Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirrahmanirrahim

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ (٧

            “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. 47:7)

            Penggalan ayat suci al-Qur’an yang difirmankan Allah SWT dalam Surat Muhammad Ayat 7 ini mengisyaratkan pentingnya menolong agama Allah jika ingin ditolong oleh Allah SWT.

            Ayat ini merupakan perintah Allah kepada kaum mukminin agar mereka menolong agama-Nya, berdakwah kepada-Nya, dan berjihad melawan musuh-musuh-Nya dengan mengharapkan keridhaan-Nya.

Tentu saja, jika mereka melakukan hal yang diperintahkan itu maka Allah akan menolong mereka dan meneguhkan mereka, yakni menguatkan mereka dengan kesabaran, ketenangan, dan keteguhan serta membuat mereka dapat bersabar serta menolong mereka dari musuh-musuhnya.

Ini adalah janji dari Allah Yang Maha Pemurah bahwa barang siapa yang menolong agama-Nya baik dengan ucapan maupun perbuatan maka Dia akan menolongnya, memudahkan sebab-sebab pertolongan, seperti keteguhan dan lain sebagainya.[1]

            Oleh karena itu menjadi kewajiban kita semua sebagai umat mukmin untuk menolong agama Allah dengan berbagai usaha yang bisa kita lakukan demi tegaknya kalimat Allah. Apalagi pada saat datangnya fitnah yang besar terhadap agama ini oleh orang orang kafir dan munafik dengan menistakan Islam.

            Di antara upaya yang dilakukan orang kafir  dan munafik adalah menguasai orang orang beriman dalam berbagai bidang kehidupan, terutama sekali menjadi pemimpin pada mayoritas komunitas orang-orang beriman.

            Selain itu, yang sangat penting untuk dilakukan adalah bersungguh sungguh berjuang melawan keinginan kaum kafir dan munafik untuk menguasai orang beriman. Lawan propaganda mereka dengan terus menerus menyodorkan argumentasi yang kuat.

            Lakukanlah semua upaya sekecil apapun yang bermanfaat untuk menegakkan kalimatullah dan menghambat jangan sampai orang kafir menguasai kita. Ini adalah perjuangan dan tentu  membutuhkan tenaga, pikiran dan harta atau apapun yang kita miliki.

Semua pasti akan bernilai di sisi Allah SWT jika semua upaya dibarengi dengan niat ikhlas untuk menolong agama Allah. Dan sungguh apapun yang bisa kita lakukan untuk menolong agama Allah pastilah Allah akan membalas dengan pertolongan-Nya yang setimpal.[2]

            Lihatlah beberapa contoh  bagaimana hebatnya semangat para sahabat dalam menolong agama Allah, di antaranya adalah:

            Pertama : Ibnu Abbas dan Abu Hurairah menjadi penolong  agama Allah dengan ilmunya. Ibnu Abbas sebagai ahli Tasir dan Abu Hurairah sebagai penghafal hadits  dan paling banyak meriwayatkan hadits.

            Kedua : Abu Bakar, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin ‘Auf, menjadi penolong agama Allah dengan hartanya yang diinfakkan di jalan Allah dalam jumlah yang sangat besar.

            Ketiga : Khalid bin Walid menjadi penolong agama Allah dengan kehebatan strategi perangnya.  Berkali kali ditunjuk   menjadi panglima perang untuk memenangkan dan membela Islam.

            Keempat : Ada sahabat yang menjadi penolong agama Allah dengan keahliannya sebagai tukang kayu lalu menawarkan untuk membuat mimbar di Masjid Nabawi bagi Nabi.

            Kelima : Bahkan ada seorang wanita yang tidak punya keahlian apa-apa tapi menjadi penolong agama Allah dengan menyapu dan membersihkan masjid Nabawi. Subhanallah.

            Oleh karena itu segera lakukan sesuatu apapun bentuknya yang bermanfaat untuk menolong agama Allah. Fastabiqul khairaat. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu Alam.***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah