Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirahmanirrahim

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٠٢

            “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.” (Ali Imran: 102)

            Ini adalah peringatan dari Allah SWT agar umat manusia senantiasa bertakwa dan jangan sekali-kali meninggal dalam keadaan tidak beriman atau tidak dalam keadaan Islam sebab Islam adalah sebaik-baiknya agama, seperti difirmankan Allah dalam Ali Imran ayat 19:

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَـٰمُ‌ۗ

            “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19)

            Demikianlah Allah memerintahkan manusia agar bertakwa. Namun, tentu saja iman di dalam hati manusia bukanlah sesuatu yang statis melainkan dinamis sehingga terkadang naik dan kadang juga surut.

            Ketika kondisi iman kita lemah dan saat itu kita masih ada dalam kebaikan, tentu kita beruntung. Namun, bila ketika kondisi iman kita lemah dan kondisi lemah itu membuat kita ada di luar koridor ajaran Rasulullah SAW, maka celakalah kita.

Karena itulah,  Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar Allah SWT menetapkan hati kita dalam ketaatan. “Ya Allah Yang membolak-balikan hati-hati manusia, balikanlah hati kami untuk taat kepada-Mu.” (Muslim no. 2654)[1]

Hati kita akan kembali pada kondisi ketaatan kepada Allah SWT jika kita senantiasa memperbaharui keimanan kita. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya iman itu dijadikan di dalam diri salah seorang di antara kamu sekalian sebagaimana pakaian yang dijadikan, maka memohonlah kepada Allah agar Dia memperbaharui iman di dalam hatimu.” (Al-Hakim di Al-Mustadrak, 1/4; Al-Silsilah Ash-Shahihain no. 1585; Thabrany di Al-Kabir)

Tentu kita semua ingin agar keimanan kita tetap teguh dan kita dapat istiqomah dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Setidaknya ada 6 cara yang dapat membantu umat Muslim agar tetap istiqomah di jalan Allah SWT[2], yakni:
1.    Meluruskan niat

Sebelum seseorang melaksanakan ibadah dia tentunya harus berniat dalam hati. Dengan memiliki niat yang lurus dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT maka seseorang akan lebih mudah menjalankan ibadahnya dan tidak mudah tergoda pada hal-hal di luar ibadah.

2.    Memahami makna syahadat

Seorang Muslim tentunya mengetahui dan mengenal dua kalimat syahadat tapi tidak semua orang mengetahui makna sebenarnya dari dua kalimat syahadat tersebut. Untuk bisa istiqomah dalam beribadah maka seorang muslim harus bisa memaknai arti syahadat dan mengetahui bahwa dengan mengucapkan syahadat maka dia memiliki kewajiban untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.

3.    Memperbanyak membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an setiap hari secara rutin adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membantu seorang Muslim untuk lebih istiqomah beribadah di jalan Allah SWT.

4.    Meningkatkan kualitas ibadah

Mungkin bagi seorang Muslim beribadah terus menerus sepanjang hari dengan kualitas yang lebih baik tidak begitu mudah akan tetapi hal ini tetap dapat dilakukan untuk menjaga istiqomah dalam beribadah.

5.    Bergaul dengan orang-orang saleh

Hubungan manusia tidak terlepas dengan manusia lainnya dan perilaku manusia juga biasanya dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya. Oleh sebab itu jika ingin selalu istiqomah dalam beribadah maka banyaklah bergaul dengan orang saleh.

6.    Berdzikir kepada Allah SWT

Allah adalah maha pembolak balik hati seseorang dan atas kuasa-Nya lah Allah menetapkan apakah Dia akan memberi seseorang hidayah ataukah menutup hati seseorang. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah agar tetap istiqomah di jalan yang benar. Semoga bermanfaat!***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah