Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirrahmannirrahim.

Salah satu golongan yang mendapat rahmat Allah SWT adalah golongan solihin, yaitu mukimin yang sentiasa beramal soleh semata-mata karena Allah SWT. Ada tiga ciri-ciri  atau tanda-tanda seseorang itu layak menjadi orang soleh, yaitu:[1]

 1.    Selalu memperbaiki hubungan dengan Allah SWT melalui amal soleh. 

Orang mukmin selalu menjaga hubungannya dengan Allah SWT, salah satu caranya adalah dengan berzikir kepada Allah SWT. Zikir merupakan amalan yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun karena di dalam pengertian yang seluas-luasnya, zikir adalah segala perbuatan yang menggambarkan ketaatan kepada Allah S.W.T dan dilakukan semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya. 

Contohnya, majlis ilmu, majlis yang mengingatkan Allah dan Rasul-Nya dan majlis mengingatkan kisah perjuangan para salaf as-soleh. Said bin Jabir berkata, zikir itu ibadah yang mendekatkan seseorang itu kepada Allah SWT.  

Imam Hassan Al-Banna menyebut bahwa setiap urusan yang dilakukan di dalam rangka menghampirkan diri kepada Allah adalah zikir. 

Membaca al-Quran adalah merupakan salah satu ibadah zikir yang utama. Setiap perkataan dan huruf yang disebut akan diberikan pahala. 

Ibadah zikir mempunyai perbagai fadhila. Dapat dirasakan secara lahiriah dan sebagiannya pula hanya dapat dirasakan oleh perasaaan batiniah. Setiap orang dikurniakan fadilah yang berbeda-beda. Ia bergantung kepada tingkat keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT. 

Semakin banyak kita berzikir, beristighfar, membaca al-Quran dan solat tahajjud maka akan terjalinlah hubungan yang dekat kepada Allah SWT. 

2.    Selalu memperbaiki agamanya dengan beramal soleh. 

Orang mukmin sentiasa memperbaiki agamanya, yaitu dengan menuntut ilmu dan mengikuti proses tarbiah. Dengan peningkatan ilmunya dia akan meningkatkan amalan-amalan solehnya dan menyampaikan dakwah kepada orang lain. 

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, ”Barangsiapa menuntut ilmu berarti menuntut jalan ke syurga.” (Hadis Riwayat Muslim) 

Firman Allah SWT yang artinya: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS: Fathir 28) 

Ilmu tidak akan bermanfaat apabila ilmu tersebut tidak diamalkan. Allah SWT berfirman menegur orang-orang yang tidak mengerjakan apa yang ia katakan atau ajarkan: 

 “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS: Ash Shof  2-3) 

Dan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Usamah bin Zaid RA. Berkata: 

“Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda yang artinya, “Di hari kiamat didatangkan seseorang lalu dicampakkan ke dalam Neraka maka terburailah usus-ususnya, dia berputar-putar dengan ususnya seperti seekor keledai berputar-putar pada ikatannya. Maka penghuni Neraka mengerumuninya, mereka berkata, ‘Hai fulan, ada apa denganmu? Bukankah dulu engkau mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran?’ Dia menjawab, ‘Benar, aku mengajak kepada kebaikan tetapi aku tidak mengerjakan dan aku melarang dari kemungkaran tetapi aku melakukannya”.
(HR Bukhari dan Muslim) 

3.    Selalu ikhlas Meridhoi apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT 

Sifat ridho, bersyukur dan qanaah dengan apa yang ada, adalah salah satu sifat orang soleh yang mukmin. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: 

“Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab.” (Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad).***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah

 [1] http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/2016/01/tiga-ciri-ciri-orang-soleh.html