Edisi II/MBI/I/2018 – JUM’AT 24 RABIUL AKHIR 1439 H / 12 JANUARI 2018              

Oleh: Elvi Setiaji*

Semua manusia pada dasarnya ingin memperoleh kebaikan hidup, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Hal ini seperti yang sering kita pintakan kepada Allah SWT dalam doa kita sehari-hari, Rabbana atina fi dunya hasanah wa fil akhirat khasanah. Lalu yang menjadi pertanyaannya bagaimana kita semua dapat memperolehnya?

Pertama, kita harus samakan dulu persepsi kita tentang beberapa hal yang terkait dengan pokok bahasan kita ini:

1.   Definisi kebaikan dalam pandangan syariat seperti yang dimaksud dalam doa kita

2.    Pandangan kita terhadap dunia

3.    Keyakinan kita kepada akhirat

Definisi kebaikan yang dimaksud di sini adalah khayatan tayyibah, kualitas hidup yang memenuhi unsur-unsur pribadi yang beriman, berbudi pekerti luhur (akhlak karimah), memiliki kecerdasan, berilmu, terampil, memiliki keuletan serta wawasan masa depan serta fisik yang sehat.

Kemudian pandangan kita terhadap dunia, harus kita dudukan sebagai tempat kita singgah (perjanjian kontrak berbatas waktu) untuk bercocok tanam guna mempersiapkan bekal menghadapi sebuah perjalanan panjang yang akan menuju tempat singgah abadi. Jika kita menanam tanaman yang baik, dengan cara yang baik serta hasilnya bermanfaat maka tentunya kita akan memiliki bekal yang cukup dan aman untuk kita nikmati selama perjalanan kita dan kelak di tujuan kita nantinya.

Terakhir, ihwal keyakinan kita tentang akhirat, merupakan tujuan akhir dari perjalanan kita yang juga menjadi kampung halaman kita di mana kita semua berasal. Sebuah negeri yang akan menyajikan hasil dari semua yang kita lakukan di dunia. Jika kita menanam kebaikan maka akan baik pula akan kita rasakan, namun jika keburukan yang kita tanam maka semua hal-hal yang buruk akan menimpa kita.

Setelah kita menyamakan persepsi tentang ketiga pokok bahasan itu maka langkah yang harus kita lakukan untuk memperolehnya dijelaskan dalam QS. 16:97.

مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا مِّن ذَڪَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَلَنُحۡيِيَنَّهُ ۥ حَيَوٰةً۬ طَيِّبَةً۬‌ۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٩٧`

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl 16:97).

Selanjutnya tidak bisa kita pungkiri bahwa setiap perbuatan baik selalu ada godaan, tantangannya baik dari dalam diri maupun dari pihak luar. Dari dalam diri ada berbagai penyakit hati, sombong, iri dengki, sum’ah dan sebagainya. Dari luar diri kita seperti kemisikinan, kemewahan dan kebutuhan hidup yang selalu menjadi penghalang dari kebaikan yang akan kita lakukan, bahkan cenderung mengajak kita melakukan keburukan.

Untuk itu ada beberapa senjata yang harus kita asah dan latih secara terus-menerus agar kita dapat istiqomah dalam menjalankan kebaikan dan menghindari keburukan, salah satunya adalah yang firmankan Allah SWT dalam surat Ali-Imran Ayat 159:

فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩

            “Maka atas rahmat Allah lah kamu berlaku lembut kepada sesama, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati keras mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali-Imran 3:159.

            Waallahu a’alam***

*Penulis adalah Ketua DKM Baitul Izzah

 

Diterbitkan oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

 

Sektor Melati Blok D4

Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah