Edisi IV/MBI/VIII/2017 – JUM’AT 3 DZUL-HIJJAH 1438 H/25 AGUSTUS 2017 M

MENUJUKKAN ORIENTASI HIDUP

Oleh: Abu Hanin

Do’a menunjukkan orientasi hidup dan cita-cita seseorang, siapa yang perhatiannya hanya urusan duniawi, do’anya terbatas pada masalah-masalah duniawi, dan siapa yang mengharapkan akhirat do’anya akan mengarah ke sana.

            Bahkan ketika haji, banyak orang yang hanya mengkhususkan do’anya untuk urusan-urusan duniawi (jodoh, pekerjaan, pangkat, karier dll ) sehingga dia tidak mempunyai lagi bagian di akhirat.

Sementara itu sebagian lainnya memohon kebaikan dunia dan akhirat serta terbebas dari api neraka, mereka inilah yang terpuji dan akan mendapatkan apa-apa sesuai dengan usahanya. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 200:

فَإِذَا قَضَيۡتُم مَّنَـٰسِكَڪُمۡ فَٱذۡڪُرُواْ ٱللَّهَ كَذِكۡرِكُمۡ ءَابَآءَڪُمۡ أَوۡ أَشَدَّ ذِڪۡرً۬ا‌ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنۡيَا وَمَا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنۡ خَلَـٰقٍ۬ (٢٠٠

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.”

            Apakah yang semestinya menjadi cita-cita dan do’a orang-orang beriman?

Untuk hal ini kita bisa belajar dari al-Qur’an yang telah memberikan tuntunan yang gamblang, yang di antaranya adalah:

1.    Doanya orang-orang yang mendalami ilmunya (arrasikhun) adalah memohon agar diteguhkan hatinya, serta mendapat limpahan rahmah seperti diterangkan dalam surat Ali Imron ayat 8.

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً‌ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ (٨

“(mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi (karunia)".

2.    Doanya Ulul albab memohon  ampunan setelah memenui panggilan iman, juga memohon dihapusnya kesalahan dan husnul khotimah seperti diterangkan dalam surat Ali Imron ayat 193 :

رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِيً۬ا يُنَادِى لِلۡإِيمَـٰنِ أَنۡ ءَامِنُواْ بِرَبِّكُمۡ فَـَٔامَنَّا‌ۚ رَبَّنَا فَٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَڪَفِّرۡ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلۡأَبۡرَارِ (١٩٣) رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخۡزِنَا يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۗ إِنَّكَ لَا تُخۡلِفُ ٱلۡمِيعَادَ (١٩٤

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. “Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.”

3.    Doanya Ashabul kahfi memohon limpahan rahmah, serta bimbingan dalam segala urusan mereka, seperti diterangkan dalam Al-Kahfi ayat 10:

إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةً۬ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدً۬ا (١٠

 

“(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."

4.    Doanya Nabi Ibrohim memohon kebaikan generasi yang menjadi penegak sholat seperti termaktub dalam surat Ibrahim ayat 40:

 رَبِّ ٱجۡعَلۡنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى‌ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ (٤٠

“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”

5.    Do’a-do’a nabi Muhammad SAW yang kalau kita teliti untuk memhami apa yang menjadi cita-cita beliau, kita akan temukan do’a-do’a yang  sangat istimewa.

Pada kesempatan ini kita mencoba untuk menelaah apa yang menjadi cita-cita dan do’a para ibadurrahman, seperti yang diabadikan Allah dalam  al-Furqon ayat 74:

 وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٲجِنَا وَذُرِّيَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٍ۬ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا (٧٤

dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”***

Diterbitkan oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

Sektor Melati Blok D4

Grand Depok City Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah