Edisi III/MBI/VIII/2017 – JUM’AT 25 DZULQA’DAH 1438 H/18 AGUSTUS 2017             

MEMAHAMI IMAN DAN TAQWA

            Pengertian iman secara etimologi merupakan kata amana – yu’minu – imanan, yang artinya percaya. Kemudian iman secara terminologi adalah aqdun bil qalbi, waiqraarun billisaani, wa’amalun bil arkaan, yang artinya diyakini dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dengan amal perbuatan.[1]

            Iman seringkali dikenal dengan akidah, di mana akidah artinya adalah “ikatan hati.” Maksudnya, seseorang yang beriman mengikatkan hati dan perasaannya dengan sesuatu kepercayaan yang tidak dapat ditukarkan dengan kepercayaan yang lain.

            Sedangkan taqwa secara etimologi berasal dari kata waqa – yaqi – wiqayah yang artinya menjaga diri, menghindari atau menjauhi.

            Jadi secara terminologi taqwa adalah rasa takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dan ketaatan untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya alias takut terjerumus ke dalam perbuatan dosa.

            Iman, ditekankan dalam al-Qur’an, tidak mengenal kekhawatiran maupun kesedihan karena setiap insan yang beriman akan berserah diri kepada Allah, seperti dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 62 yang berbunyi:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلنَّصَـٰرَىٰ وَٱلصَّـٰبِـِٔينَ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡہِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٦٢

            “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

            Kemudian surat Al-An’am ayat 82 juga menekankan bahwa iman tidak dicampuradukkan dengan kezaliman (syirik) karena orang yang beriman adalah orang yang mendapat petunjuk, yakni:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَـٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ (٨٢

            “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

            Sementara taqwa seperti diterjemahkan dalam al-Qur’an, diartikan sebagai kepatuhan, kesalihan, perilaku baik, teguh melawan kemungkaran dan takut kepada Allah SWT. Makna taqwa dalam Qur’an terdapat dalam 227 ayat yang tafsirnya lain, akan tetapi memiliki hakikat yang sama.[2]

            Taqwa juga mempunyai makna “ketaatan”, sesuai dengan firman Allah SWT yang dimuat dalam surat Ali-Imran ayat 102:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ (١٠٢

            “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

            Kemudian firman Allah tentang taqwa juga dijelaskan lebih jauh dalam surat Al Araf ayat 96:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٩٦

            “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”***



[1] http://www.belajarislam.web.id/2014/05/pengertian-iman-dan-taqwa-dalam-islam.html

[2] http://www.bacaanmadani.com/2016/12/pengertian-taqwa-secara-bahasa-dan.html

 

 

 

 

Diterbitkan oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

http://mbi-gdc.or.id/images/Logo%20Mesjid.png

Sektor Melati Blok D4

Grand Depok CityDepok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah