Oleh: Mohammad Hasyim*

Bismillahirrahmanirrahim

Dalam surat Ibrahim, kalimat tauhid la ilaha illallah, Muhammadu-rasulullah” disebut juga kalimat thoyyibah. Kalimat thoyyibah adalah kalimat yang mengandung kebenaran dan kebajikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta mengandung perbuatan ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar.[1]

Orang yang memegang teguh dengan benar kalimat thoyyibah ini diumpamakan seperti pohon yang akarnya kuat menghujam ke bumi dan batangnya kokoh menjulang ke langit. Daunnya rindang dan buahnya tidak pernah kosong.

Semua yang ada pada pohon itu memberikan manfaat kepada siapapun yang lewat, baik sekadar berteduh ataupun menikmati buahnya. Bahkan juga menyejukkan bagi yang memandangnya.

Dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 24-27 Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلاً۬ كَلِمَةً۬ طَيِّبَةً۬ كَشَجَرَةٍ۬ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٌ۬ وَفَرۡعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ (٢٤

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teduh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (14:24)

 تُؤۡتِىٓ أُڪُلَهَا كُلَّ حِينِۭ بِإِذۡنِ رَبِّهَا‌ۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَڪَّرُونَ (٢٥

“Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizing Tuhan-nya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (14:25)

وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ۬ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٍ۬ (٢٦

            “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.” (14:26)

 يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ‌ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّـٰلِمِينَ‌ۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ (٢٧

            “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan perbuatan apa yang Dia kehendaki.” (14:27)

            Mukmin yang diumpamakan seperti pohon yang memiliki akar yang kokoh dan buah yang baik ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:[2]

1.    Ashluha Tsabitun (akarnya menghujam ke dalam tanah).

Ciri pertama ini menjelaskan bahwa seorang Mukmin yang mengucapkan kalimat “lailaha illah “ dengan benar, maka dia akan memiliki keyakinan kuat yang menancap di dalam hati sanubari. Dia akan memegang Islam sekuat tenaga, dan dia akan pertahankan aqidah tersebut sampai akhir hayatnya. Ini sesuai dengan firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Qs. Ali Imran: 102)

2.    Far’uha Fi as-Sama (cabangnya menjulang ke langit)

Pelajaran yang bisa kita ambil dari ayat ini bahwa seorang Mukmin harus mempunyai cita-cita yang tinggi. Apa cita-cita yang tertinggi bagi seorang Mukmin?  Yaitu menggapai kebahagiaan akhirat. Seorang Mukmin akan memandang dunia ini rendah, sedangkan akhirat adalah tinggi. Dia merasa mulia dengan Islam ini, sehingga dia akan mempunyai semangat yang tinggi.

3.    Thu’ti ukulaha kulla hin (member manfaat kepada masyarakat setiap saat).

Orang Mukmin harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Maka dia akan memberikan prioritas pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi orang banyak. Dalam hadist Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Jika manusia meninggal maka semua amalannya terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakan untuknya.” (HR. Muslim)

Sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang memulai untuk memberi contoh kebaikan (dalam Islam) maka ia mendapat pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti (meniru) perbuatannya itu sampai hari Kiamat” (HR. Muslim)***

*Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah



[1] Tafsir Depag V/182-183 dan Tafsir Wa Bayan Al-Qur'an oleh Dr. M. Hasan Al-Hamsy hal.258

[2] https://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/458/perumpamaan-kalimat-toyyibah/

Renungan Jumat Ini

Diterbitkan Oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

Sektor Melati Blok D4 Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id

email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah