Edisi III/MBI/X/2017 – JUM’AT 30 MUHARRAM 1439 H / 20 OKTOBER 2017 M          

PERSAUDARAAN ISLAM

Oleh: Mohammad Hasyim*

Dalam ajaran Islam, persaudaraan atau ukhuwwah sangatlah penting dan  mendapatkan porsi perhatian  cukup signifikan. Oleh karena itu,  Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW memberikan pesan yang menganjurkan agar sesama muslim harus senantiasa menjaga persaudaran sesama mereka. Dalam surat Al-Hujurat Ayat 10, Allah SWT berfirman:

 

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (١٠

“Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara karena itu damaikanlah di antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”

Nabi Muhammad SAW juga berpesan kepada umatnya agar selalu menjaga persaudaraan dengan saling bantu-membantu serta berbuat baik.
“Orang muslim itu saudara Muslim lainnya.” (HR Abu Dawud).

Dalam riwayat lain: “Orang mu’min dengan mu’min lainnya  bagaikan suatu bangungan  kokoh yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya.” (HR Bukhori, Muslim, Tarmidzi dan Nasai’ dari Abu Musa Al-Asy’ari).

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعً۬ا وَلَا تَفَرَّقُواْ‌ۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً۬ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَٲنً۬ا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ۬ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡہَا‌ۗ كَذَٲلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَہۡتَدُونَ (١٠٣) وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٌ۬ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٠٤

“Dan perpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan  hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah menjadi bersaudara; dan kamu telah berada di  tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.” (Ali Imran : 103).

 

Ayat di atas secara tegas menjelaskan bahwa agama Islam telah mempersatukan dan mempersaudarakan pemeluknya. Dan mereka tidak diperbolehkan bercerai-berai dan  saling bermusuh-musuhan. Persaudaraan dalam Islam tidak sebatas pertalian persahabatan yang sangat  dekat bagaikan antara adik dan kakak seayah dan seibu, akan tetapi persaudaraan Islamiyyah menyangkut persaudaraan lahir dan batin.

 

Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya: Seorang muslim itu adalah (seorang yang bisa menjaga) orang muslim lainnya selamat dari lidah dan tangannya.”

Dan dalam riwayat lain Nabi bersab-da: “perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cintai mencintai dan saling sayang menyayangi bagaikan satu anggota badan. Apabila salah satu anggota badan  merasa sakit, maka seluruh anggota badan tersebut ikut merasa sakit, seperti orang sakit terkena demam dan panas.” (HR Ahmad dan Muslim dari Nu’man bin Basyir).

 

Kemudian, yang tak kalah penting adalah janganlah memutus tali silaturahmi. Seorang pemuda berdiri dan meninggalkan halaqah (Majelis Nabi), lalu ia mendatangi bibinya untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya. Setelah meminta maaf kepada bibinya, pemuda tersebut kembali lagi ke Majelis Nabi SAW, dan kemudian Nabi bersabda: “Sesungguhnya rahmat (kasih sayang Allah SWT) tidak akan turun kepada suatu kaum selama ada di antara mereka, seseorang yang memutuskan tali silaturrahmi (persaudaraan). (Irsayadul Ibad, hal 99 dan At-Targhib  3 : 345).

 

Untuk menjaga hubungan persaudaraan, Nabi Muhammad saw telah mengajarkan kepada kita dengan sabdanya: “Shadaqah terhadap orang miskin hanya mendapat pahala shadaqah, sedangkan terhadap kerabat (keluarga) mempunyai dua pahala yaitu pahala shadaqah dan pahala shilah (persaudaraan).” (HR At-Turmudzi).

 

Dan Allah SWT juga menegaskan dalam firmannya bahwa di antara kebajikan itu adalah memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat (saudaranya). (QS Al-Baqarah 177).

Di sisi lain Nabi saw juga memberikan penegasan dan sekaligus ancaman  bagi orang yang memutuskan tali persaudaraan dengan sabdanya: “Tidak akan masuk surga seorang pemutus tali silaturrahmi (persaudaraan).” (HR Bukhori dan Muslim).

 

Semoga kita senantiasa dapat memelihara silaturahmi dan persaudaraan antara umat Islam, amin.***

 

Diterbitkan oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

Sektor Melati Blok D4

Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah

 

 *Penulis adalah Sekretaris II DKM Baitul Izzah