Edisi I/MBI/VIII/2017 – JUM’AT 11 DZULHIJJAH 1438 H

EMPAT MACAM HIDAYAH

Hidayah adalah sebab utama manusia untuk menjaga keselamatan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Maka barang siapa yang dimudahkan oleh Allah SWT untuk mendapatkannya, sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

Hidayah secara bahasa berarti ar-rasyaad (bimbingan) dan ad-dalaalah (dalil/petunjuk). Adapun secara syar’i, Imam Ibnul Qayyim membagi hidayah yang dinisbatkan kepada Allah Ta’ala menjadi empat macam:[1]

1. Hidayah yang bersifat umum dan diberikan-Nya kepada semua makhluk, sebagaimana yang tersebut dalam firman-Nya:

قَالَ رَبُّنَا ٱلَّذِىٓ أَعۡطَىٰ كُلَّ شَىۡءٍ خَلۡقَهُ ۥ ثُمَّ هَدَىٰ (٥٠

 

Musa berkata: “Rabb kami (Allah Ta’ala) ialah (Rabb) yang telah memberikan kepada setiap makhluk bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk” (QS Thaha: 50).

Inilah hidayah (petunjuk) yang diberikan Allah SWT kepada semua makhluk dalam hal yang berhubungan dengan kelangsungan dan kemaslahatan hidup mereka dalam urusan-urusan dunia, seperti melakukan hal-hal yang bermanfaat dan menjauhi hal-hal yang membinasakan untuk kelangsungan hidup di dunia.

2. Hidayah (yang berupa) penjelasan dan keterangan tentang jalan yang baik dan jalan yang buruk, serta jalan keselamatan dan jalan kebinasaan. Hidayah ini tidak berarti melahirkan petunjuk Allah yang sempurna, karena ini hanya merupakan sebab atau syarat, tapi tidak mesti melahirkan (hidayah Allah  yang sempurna). Inilah makna firman Allah:

وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيۡنَـٰهُمۡ فَٱسۡتَحَبُّواْ ٱلۡعَمَىٰ عَلَى ٱلۡهُدَىٰ فَأَخَذَتۡہُمۡ صَـٰعِقَةُ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡهُونِ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (١٧

Adapun kaum Tsamud, mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk” (QS Fussilat: 17)

Hidayah inilah yang mampu dilakukan oleh manusia, yaitu dengan berdakwah dan menyeru manusia ke jalan Allah, serta menjelaskan kepada mereka jalan yang benar dan memperingatkan jalan yang salah.

3. Hidayah taufik, ilham (dalam hati manusia untuk mengikuti jalan yang benar) dan kelapangan dada untuk menerima kebenaran serta memilihnya. Inilah hidayah (sempurna) yang mesti menjadikan orang yang meraihnya akan mengikuti petunjuk Allah SWT. Inilah yang disebutkan dalam firman-Nya:

أَفَمَن زُيِّنَ لَهُ ۥ سُوٓءُ عَمَلِهِۦ فَرَءَاهُ حَسَنً۬اۖ فَإِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُۖ فَلَا تَذۡهَبۡ نَفۡسُكَ عَلَيۡہِمۡ حَسَرَٲتٍۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِمَا يَصۡنَعُونَ (٨

Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (QS Fatir: 8)

4.   Puncak hidayah ini, yaitu hidayah kepada Surga ketika penghuninya digiring ke arah sana. Allah SWT berfirman tentang ucapan penghuni Surga:

 

وَنَزَعۡنَا مَا فِى صُدُورِهِم مِّنۡ غِلٍّ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہِمُ ٱلۡأَنۡہَـٰرُ‌ۖ وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَٮٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَہۡتَدِىَ لَوۡلَآ أَنۡ هَدَٮٰنَا ٱللَّهُ‌ۖ لَقَدۡ جَآءَتۡ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلۡحَقِّ‌ۖ وَنُودُوٓاْ أَن تِلۡكُمُ ٱلۡجَنَّةُ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (٤٣

Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan". (QS al-A’raaf: 43).***



[1] https://muslim.or.id/19131-makna-dan-hakikat-hidayah-allah.html

 

 

Diterbitkan oleh:

DEWAN KEMAKMURAN MASJID

BAITUL IZZAH

 

Sektor Melati Blok D4

Dewan Kemakmuran Masjid Baitul Izzah menerima kiriman artikel/tulisan yang berkaitan dengan tema-tema keagamaan sebagai bahan renungan bagi jamaah Masjid Baitul Izzah

Grand Depok City

Depok - Jawa Barat

www.mbi-gdc.or.id email:This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.