AMALAN SHOLAT
Oleh: Mohammad Hasyim*
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah sholat.[1]
Sholat disebut amalan terbaik karena sholat adalah tiang agama. Sholat tempat munajat (memohon do’a) bagi para hamba kepada pencipta-Nya. Sholat menjadi tolok ukur amalan yang lainnya. Artinya, jika sholatnya baik maka yang lainnya akan baik. Dan jika sholatnya buruk, maka amalan lainnya juga buruk. Sholat menjadi cahaya dalam diri se-seorang, keluarga dan rumah tangganya, serta cahaya pada hari Kiamat.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dan shalat itu adalah cahaya (HR. Muslim)
Sholat menjadi pembeda antara orang yang benar-benar beriman dan yang tidak. Sholat juga bisa mendatangkan keberkahan dalam aspek kehidupan dan lainnya.
Dalam Islam, sholat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Sebab sholat merupakan tiang agama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah. (HR. Ahmad).
Sholat adalah sebaik-baik amal seorang Muslim, dan merupakan amal yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk. (HR. Ath-Thabrani).
Di samping itu, sholat adalah wasiat terakhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Beliau bersabda: Kerjakanlah shalat, dan tunaikan kewajiban kalian terhadap hamba sahaya yang kalian miliki. (HR. Ahmad).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya agar mengingat-kan putra-putri mereka untuk mengerja-kan shalat setelah berumur tujuh tahun.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika ia telah berumur tujuh tahun. Dan apabila telah berumur 10 tahun belum shalat, maka pukullah dia. (HR. Abu Dawud).
Makna sabda Rasulullah tentang pemukulan adalah pukulan yang nyata bukan pukulan terhadap hatinya dan tidak mengandung konotasi yang lain. Namun, pukulan itu bukan pukulan yang melukai dan bisa mencederai. Pukulan itu adalah pukulan yang mendidik.
Dalam riwayat yang lain, dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun, dan kalau sudah berusia sepuluh tahun meninggalkan shalat, maka pukullah dia. Dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita). (HR. Abu Dawud).
MOHON DO’A & DUKUNGANNYA DEWAN KEMAKMURAN MASJID BAITUL IZZAH Sedang Berikhtiar Memperluas Bangunan Masjid agar Lebih Lapang, Nyaman dan Representatif
|
Ini ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan pendidikan Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan agar kita selalu memerintahkan keluarga kita untuk shalat, mulai umur tujuh tahun sampai seterusnya. Wajib menyuruh mereka untuk shalat dan wajib untuk selalu diingatkan. Kita tidak boleh mendiamkan mereka. Kita perintahkan mereka shalat mulai dari shalat Shubuh sampai shalat ‘Isya’ setiap hari.
Kepada setiap kepala rumah tangga, hendaklah dia menyuruh isteri, anak, pembantu dan sopirnya untuk mengerjakan shalat.
Setiap kepala rumah tangga, ayah dan ibu, wajib menyuruh anak-anaknya untuk shalat. Wajib memperhatikan orang yang di bawah tanggungannya, agar mereka melaksanakan shalat wajib yang lima waktu.
Hendaklah seorang Muslim takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh para Ulama dengan sebab meninggalkan shalat.
Orang yang meninggalkan shalat telah berbuat dosa yang paling besar, lebih besar dosanya di sisi Allah daripada membunuh jiwa, mengambil harta orang lain. Lebih besar dosanya daripada dosa zina, mencuri dan minum khamr. Orang yang me-ninggalkan shalat akan mendapatkan hukuman dan kemurkaan Allah di dunia dan di Akhirat.***
*Penulis adalah Humas DKM Baitul Izzah