Edisi III/MBI/XII/2017 – JUM’AT 3 RABIUL AKHIR 1439 H / 22 DESEMBER 2017 M    

Oleh: Muhammad Rijal*

            Sahabat sholehku, setiap sesuatu ada hakikatnya. Hakikatnya itulah filosofinya.

Satu pohon dapat dibuat menjadi jutaan batang korek api, tapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon.

Jadi, pahami filosofinya: satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.

Ingatkan pepatah yg berbunyi "gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga."

Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak. Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.

Filosofinya: Berbeda dengan korek api, kita mempunyai kepala, dan juga otak, jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.

Ketika burung hidup, ia makan lalat.

Ketika burung mati, lalat makan burung.

Begitulah rantai makanan, siklus kehidupan. Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut.

Filosofinya: Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.

(وَٱلۡعَصۡرِ (١) إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لَفِى خُسۡرٍ (٢) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ (٣

Demi masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (3) QS . Al-'Asr :1-3

 

Kita mungkin berkuasa tapi WAKTU lebih berkuasa daripada kita.

Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi HARTA.

Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.

Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat HIDUP LEBIH BERHARGA dan LEBIH BERMAKNA.

Saling menghargai, saling membantu dan memberi, juga saling mendukung.

            Itulah konsep persahabatan.

            Jadilah teman perjalanan hidup yg tanpa pamrih dan syarat.

            Believe in "Cause and Effect." Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai…!!!

            Pencerahan: "Addunya mizroatul akhiroh" (Dunia ini adalah kebun bagi akhirat).

            Siapa yang tidak menanam dia tidak akan memanen. Siapa yangg menanam kebaikan dia akan memanen kebaikan. Begitupun sebaliknya.

            Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

 

            Rasulullah SAW juga pernah mengatakan bahwa “Siapa yang hari ini sama seperti hari kemarin maka dia orang merugi. Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia orang yang beruntung. Dan siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia adalah orang yang terlaknat.”

            Apabila dipahami, makna dari sabda Nabi ini menegaskan bahwa setiap manusia harus lebih baik dari hari kemarin. Ini merupakan motivasi hidup yang diberikan oleh Rasulullah agar manusia selalu berusaha menjadi lebih baik.

            Misalnya apabila kamarin kita bermalas-malasan, tentu hari ini dia harus rajin. Baik rajin mencari ilmu, rajin beribadah, rajin menolong sesame dan perbuatan terpuji lainnya.

            Nah, jadi mengapa Anda tak merencanakan kebaikan hari ini? Bukankah hari ini harus lebih baik dari kemarin? Oleh sebab itu marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat) agar kehidupan kita menjadi semakin lebih baik.

            Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita dalam berbuat kebaikan.

            Salam bahagia.***

 

 

* Drs H. Muhammad Rijal adalah Guru Tetap Kajian di Masjid Baitul Izzah